saya lahir Selasa, 6 Oktober 1992 di salah satu kaupaten di surabaya " Sidoarjo ".
Saya buah cinta dari Ibu Tercinta " Harti Winarni " dan Bapak yang bertanggung jawab terhadap keluarganya ( entah, pantaskah dia disebut Bapak yang bertaggung Jawab) " Suryo Basori Djuni ".
Dan saya mempunyai kakak, seorang yang kuat hatinya " Adi Prasetyo " dan adik yang lembut hatinya " Adzim Hadi Wibowo ".
Dan saya juga mempunyai pacar yang selalu ( InsyaALLAH ) setia dan menerima saya apa adanya " Akhmad Khuduri ".
Kurang Lebih 14 tahun yang lalu saya masih tinggal di tempat kelahiran saya yang penuh dengan kebahagiaan, memiliki keluarga yang lengkap " Sidoarjo ".
Masa Kecil hingga TK.
Saya merasa saat itu merupakan masa yang sangat bahagia, tinggal di tempat yang menyenangkan ( Tidak Kota, Tidak juga desa = Pinggiran), bersama kaluarga yang saya sayangi dan menyayangi saya.
setiap hari minggu selalu jalan-jalan bersama keluarga, paling tidak ke alun-alun, seperti yang dilakukan oleh keluarga lain. atau saat bapak gajian,,ingin langsung mengajak jalan-jalan dan tidak bisa ditawar-tawar...
Hal yang saya ingat ketika masa-masa itu:
- saya pernah mematahkan pensil 2B milik teman kakakku, dan ibu marah-marah, menyuruh untuk mengganti pensil yang telah aku patahkan...seperti biasa, jika ibu yang sedang memarahi maka ada bapak yang perhatian, ketika itu aku ditemani bapakku membeli pensil 2B tersebut,,,yaaah..lumayan jauh tempatnya.
- Setiap senja atau malam hari aku digendong sama bapak, jalanan keluar rumah, dan memandang langit. Ada percakapan yang aku ingat saat itu, saat aku melihat awan menyala-nyala ( seperti kilat ).
Aku : " Bapak, itu apa, kok kadang nyala-nyala gitu ??" ucapku, sambil menunjuk langit yang kadang menyala.
Bapak : " itu malaikat, lagi nyabeti (jawa), menghukum orang yang nakal, makanya kamu jangan nakal, biar nanti ga di sabet sama malaikat " jawab bapakku, dan sekarang aku tau, jawaban bapak itu untuk menghiburku dan agar aku tidak nakal. - Terkadang aku dibawa bapak ke tempat kerjanya, di pabrik sepatu, bapakku kerja dibagian diesel. aku senang jika diajak bapak ke tempat kerja, karena aku bisa mendapatkan jajan dan permen dari teman-teman kerja bapak.
- Aku dan Bapakku juga sering marung (jawa), beli tempe penyet,,,enaaaaak banget, sekarang aku kangen sama makanan itu, kadang juga beli jus alpukat, sebenarnya bukan jus, alpukat itu di belah menjadi dua bagian, diambil bijinya,,,bagian dagingnya itu ditaburi sama gula pasir, dan dimakan deh dengan menggunakan sendok buat ngambil dagingnya. kadang juga daging alpukat di ambil pake sendok, taruh di gelas, tambahkan gula dan air hangat, di aduk dan siap dinikmati..heemmmm...enaaak banget. kenangan yang tidak bakal terulang kembali.
- kalo aku lagi bermain petak umpet sama saudara dan teman-teman di rumah, mereka pasti nggak akan menemukanku, karna aku sembunyi di sarung yang bapak pake.
- Nggak cuma kenangan manis aja, aku juga pernah dimarahi bapak, waktu itu aku makannya rewel, suka pilih-pilih, mungkin saat itu bapak lagi banyak pikiran, jadinya lama kelamaan denger rengekan aku bapak marah, tiba-tiba bapak datang, dan numpahkan makanan dimuka aku.
- dan satu lagi yang aku ingat, saat itu aku habis selesai mandi, keluar dari kamar mandi aku kepleset jatuh, aku nangis kesakitan, nggak jauh dari tempat aku jatuh itu ada bapak lagi baiki kabel, bapak datangi aku, bukannya bantui aku, malah marah-marah, mau nendang aku, untuk ada ibu, langsung ngelindungi aku, Alhamdulillah nggak jadi ditendang sama bapak.
- Waktu mau shalat magrib, entah apa masalahnya, tiba-tiba bapak sama ibu kelahi,,,kelahi suara, aku dan kakakku yang saat itu mau shalat magrib jadi takut, aku langsung lari ke arah ibu, sedangkan kakakku menghampiri bapak. Bapak juga sering nendang lemari, TV, kulkas, Akuarium kalo lagi marah-marah,,terlalu dini aku dan kakakku menyaksikan mereka bertengkar.
- dan kenangan terakhir aku bersama bapak, aku jalan-jalan berdua sama bapak, ke pasar, naik klotok juga, aku dibelikan sandal jinjit (jawa) warna orange, sandal itu aku pake waktu ke kalimantan, itu satu-satunya kenangan aku sama bapak, tapi sandal itu malah dicolong sama anjingnya embah.
